Wednesday, August 15, 2007

Berfikir apabila melihat lautan

Alhamdulillah dalam kelapangan waktu dapat lagi aku menulis. Dengan kekuatan yang diberikan oleh Allah SWT dapat lagi meneruskan coretan ringkas, apa yang sedang kufikirkan untuk dikongsi pada kalian dan keturunanku yang akan datang.

Apabila aku pergi offshore dan melihat lautan yang terdampar luas, timbul pelbagai perasaan dan fikiran dalam benak otak fikiranku. Lautan yang mempunyai keluasan 2/3 daripada bumi yang kita duduki ini. Betapa indahnya lautan yang diciptaNya untuk manusia. Daripada lautan pelbagai khazanah dan rezeki yang Allah berikan kepada manusia, pelbagai jenis ikan, udang, sotong dan banyak lagi yang belum diketahui. Lihatlah lautan yang membiru dalam gambar di bawah. Indahkan?!....bagi manusia yang berfikir tentulah banyak memberi dorongan kepadanya untuk mendekatkan diri pada al-Khalik.



Di bawah lautan nun jauh ke bawah, Allah swt mengilhamkan kepada manusia ada sumber tenaga yang boleh digunakan untuk kegunaan manusia iaitu minyak.

Lihatlah gambar di bawah minyak yang hitam ini di bawah lautan sana Allah swt mengilhamkan kepada manusia mengambilnya. Minyak hitam inilah yang mula-mula keluar daripada telaga minyak daripada pelantar minyak.



Semalam sempat sebelum tidur aku membaca satu buku karangan Harun Yahya yang bertajuk “Bagaimana seorang muslim berfikir?”. Sedikit coretan yang aku ambil daripada karangan beliau ku sisipkan di bawah ini untuk renungan kita bersama.

“Seseorang yang tiada henti memikirkan tentang planet dimana ia hidup, menyedari betapa pentingnya air yang diciptakan Allah untuk kehidupan manusia. Kemudian ia pun berpikir: manusia pada umumnya paham tentang pentingnya air hanya ketika mereka kekurangan air dalam waktu yang lama. Air adalah substansi yang kita butuhkan setiap saat dalam hidup kita.

Misalnya, sebagian besar dari sel-sel tubuh, dan darah yang menjangkau setiap bagian kecil dari tubuh kita tersusun atas air. Jika tidak demikian, maka fluiditas darah akan berkurang dan darah akan sangat sulit mengalir di dalam pembuluh vena. Fluiditas air tidak hanya penting bagi tubuh kita akan tetapi juga untuk tumbuh-tumbuhan. Air mampu menjangkau bagian yang paling ujung dari daun dengan melalui pembuluh-pembuluhnya yang halus seperti benang.
Massa air yang sangat besar di lautan menjadikan bumi kita tempat yang dapat didiami. Jika proporsi lautan di bumi menjadi lebih kecil dari daratan, di mana-mana akan berubah menjadi gurun yang tidak memungkinkan adanya kehidupan.

Seseorang yang sadar dan berpikir tentang hal ini akan benar-benar yakin bahwa adanya keseimbangan yang begitu sempurna di bumi sudah pasti bukanlah sebuah kebetulan. Setelah menyaksikan dan memikirkan fenomena tersebut, akan tampak bahwa segala sesuatu diciptakan dengan sebuah tujuan oleh Pencipta yang Maha Tinggi dan Pemilik Kekuatan yang Abadi.

Di samping itu, ia juga sadar bahwa contoh-contoh yang telah ia pikirkan sebagaimana di atas sangatlah terbatas. Sungguh, tidaklah mungkin untuk menyebutkan jumlah seluruh contoh-contoh yang berkenaan dengan keseimbangan yang sempurna di bumi. Bagi orang yang berpikir, ia akan dapat dengan mudah menyaksikan keteraturan, kesempurnaan dan keseimbangan yang terlihat jelas di setiap sudut jagad raya, dan dengannya mencapai suatu kesimpulan bahwa segala sesuatu diciptakan Allah untuk manusia.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Al-Jaatsiyah, 45: 13)

Betapa manusia yang muslim wajib berfikir dengan melihat semua kejadian adalah dengan kuasa Allah SWT. Mudah-mudahan coretanku yang sedikit ini memberi pengajaran dan menambahkan ilmuku dan ilmu pembaca semua dalam kita mengabdikan diri kepada Allah SWT.

No comments: